Kamis, 25 Januari 2018

# Review

Redjo Joyo, Lesehan Favorit yang Nggak Bikin Kantong Menjerit


Awal saya kenal lesehan yang satu ini dari bibi saya yang seorang guru. Bersama rekan kerjanya, beliau cukup sering datang untuk mengadakan meeting atau sekedar makan bersama dengan santai di tempat ini. Ternyata warung lesehan ini milik kakak dari salah satu sahabat saya. Maka ketika eks teman-teman sekelas di SMA mau mengadakan reuni kecil, tempat ini jadi pilihan.

Namanya Warung Lesehan Redjo Joyo. Bagi yang tinggal di seputaran Mojokerto kota, mungkin tak asing lagi. Walaupun terletak di sudut sebuah dusun, lokasinya mudah dijangkau. Untuk menuju tempat ini, kita melewati jalan beton yang mulus dan lebar. Jarak dari jalan raya hanya sekitar dua kilometer. Warung lesehan ini akan kita jumpai saat kita sudah mencapai ujung jalan beton tersebut.


Pertama masuk warung ini, saya merasa tertipu. Halaman warung yang difungsikan sebagai tempat parkir motor, tidak terlalu luas. Memasuki area depan warung, hanya nampak beberapa set meja kursi, meja kasir serta rak yang berisi snack. Hanya sebuah warung kecil, batin saya.

Tapi begitu masuk, wow! Surprise! Ternyata tempat ini luas sekali. Di dalamnya banyak sekali saung-saung dengan berbagai ukuran. Yang paling kecil saung berkapasitas empat orang, dan yang paling besar bisa dipakai untuk sekitar 30 orang.


Antar saung dihubungkan dengan jalan setapak yang terbuat dari lantai beton dan dipadukan dengan batu sikat. Di kanan kirinya ada taman dengan pohon dan bunga-bunga yang tertata rapi. Kesan lega dan sejuk langsung terasa saat kita berada di dalam area ini.

Saat reuni, saya datang dengan membawa dua krucil saya. Si Bungsu yang berusia tiga tahun seketika gembira begitu melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Kolam ikan! Bukan cuma satu, tapi beberapa. Kolam ikan ini bisa menjadi hiburan tersendiri sambil menunggu pesanan makanan datang.


Rupanya kolam ini dibangun bukan sebagai penyegar pandangan semata, tapi memang dipakai untuk beternak ikan. Hal ini terlihat dari jenis dan banyaknya ikan yang dipelihara di dalamnya. Saat datang, saya juga berpapasan dengan pick up yang hendak pergi membawa ikan yang baru saja dipanen dari kolam–kolam tersebut.

Sebagai adik dari pemilik warung, sahabat saya sudah memesan tempat khusus untuk kami. Waktu bukanya juga khusus loh. Karena saat datang, jam operasional warung ini sebetulnya cuma tersisa setengah jam, hehe… Sementara kami bercengkerama hingga sekitar dua jam lamanya.


Kami dibawa masuk hingga jauh ke dalam. Taraaa… Ternyata saung untuk kami berada di tengah sawah. Sekeliling betul-betul sawah padi. Pantas begitu masuk area saung, semilir angin begitu terasa. Hembusannya mampu membuat dedaunan pohon mangga yang ditanam di antara kolam bergoyang-goyang manja. Sungguh suasana yang sangat nyaman dan menentramkan.

Sambil menunggu teman yang lain datang, makanan yang telah dipesan segera dihidangkan. Menunya tidak terlau bervariasi. Tapi rasanya, hmm… Bikin saya dan teman-teman pingin nambah lagi dan lagi. Ikan gurame dan ayam bakarnya khas Pandaan. Pedas dan manisnya sedang. Demikian juga urapnya. Buat anak-anak yang belum bisa makan terlalu pedas, cocok banget ini.

Surprise berikutnya saat saya melihat daftar harganya. Wow, bersahabat sekali. Saya pun langsung jatuh hati.


Yang menyenangkan saat saya makan dan berbincang-bincang dengan teman-teman adalah, dua anak saya anteng melihat ikan, hehe… Ikannya besar-besar dan menggemaskan. Pantas anak saya betah. Buat keluarga, tempat ini layak jadi pilihan.

Yang saya suka lagi dari lesehan ini adalah, wastafel untuk cuci tangannya mudah dijangkau dan terpisah dari toilet. Tersedia beberapa di sekitar saung. Selain itu tersedia juga musala dan toilet dengan kondisi bersih. Wifi tidak tersedia. Jadi kalau mau ke sini, tujuannya untuk makan dan berinteraksi secara langsung ya, hihi…


Saat pulang, saya baru tahu. Ternyata tempat parkirnya sangat luas. Untuk motor di halaman depan warung, untuk mobil di halaman rumah pemilik warung. Rumahnya sendiri terletak tepat di seberang jalan di depan warung.

Ohya, warung yang berlokasi di Dusun Mengelo Kecamatan Sooko ini, buka setiap hari dari pagi hingga jam empat sore. Tutup hanya satu kali dalam sebulan, yaitu saat Hari Minggu di minggu ke dua tiap bulan. Selain makan di tempat, warung juga melayani pesanan.

Nah, buat yang kebetulan sedang singgah di Mojokerto, boleh dicoba nih. Anak saya saja langsung suka. Soalnya saat di rumah, dia berbisik lembut di telinga saya, “Ma, lain kali kita ke sini lagi ya? Atau kalo enggak, beli dibungkus.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates