Senin, 29 Januari 2018

# Wisata

Lombok, I am Falling in Love


Sepanjang tahun 2016 kemarin, saya sekeluarga tinggal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Yang namanya pergi ke pantai, tak terhitung kali. Tapi, saya nggak pernah merasa bosan.

Buat saya, Pulau Lombok memang penuh pesona. Ada banyak kenangan yang terukir selama setahun tinggal di sana. Dan kini, setelah tak lagi tinggal di sana, saya bahkan masih saja merindukannya.

Awal tinggal di Lombok, saya memang sempat merasa kurang nyaman. Hal itu karena kami sekeluarga masih tinggal di rumah atasan suami, yang notabene di lingkungannya banyak sekali anjing liar. Padahal, saya phobia anjing.


Setiap hari, usai mengantar anak sekolah dan belanja ke pasar, saya terkurung di dalam rumah. Saya betul-betul nggak berani ke luar dari halaman rumah karena jumlah anjing yang berkeliaran di sekitar rumah mencapai belasan.

Bila ingin membeli sesuatu di luar, saya harus menunggu suami pulang. Bak seorang permaisuri, tiap mau keluar dari rumah, saya akan lebih dulu masuk mobil. Setelah pintu mobil tertutup, suami membuka gerbang, mengeluarkan mobil, menutup gerbang kembali, baru deh melajukan mobil, hehe…

‘Pengurungan’ yang saya rasakan berakhir setelah kami mendapat rumah sewa yang bebas anjing. Di rumah tersebut, saya baru bisa mulai bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Dan Lombok yang sesungguhnya, baru bisa saya nikmati.

Beberapa pesona Lombok yang membuat saya ingin selalu kembali berkunjung adalah sebagai berikut:

Panorama yang indah dan destinasi wisata yang komplet

Pantai Senggigi dan Pantai Kuta adalah dua dari sekian banyak pantai yang terkenal di Lombok. Selain dua itu, masih ada Pantai Pink, Pantai Mawun, Pantai Seger, Pantai Ampenan, Gili Trawangan dan gili-gili lain dengan terumbu karangnya serta masih banyak lagi. Yang menarik, setiap pantai dan gili tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Dan semuanya luar biasa indah.

Tak hanya pantai, di Lombok juga ada air terjun, arena pendakian gunung, bukit-bukit dengan sunsetnya yang eksotis, desa adat sampai wisata religi.


Wisata yang murah bahkan gratis

Untuk bisa menikmati panorama indah alam Lombok, tak selalu harus menguras dompet. Banyak pantai terbuka yang memungkinkan kita masuki tanpa harus membayar biaya tiket masuk. Jika harus buka dompet, paling untuk jajan atau sewa kendaraan.

Kuliner khas yang lezat, murah dan halal

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Nusa Tenggara Barat juga memiliki banyak kuliner khas. Saya paling suka soto babalung dan sate Rembiga. Dua makanan dengan bahan baku utama daging sapi ini begitu kuat menggoda selera saya.

Selain itu juga ada aneka nasi campur, antara lain nasi ebatan, nasi lindung dan nasi kuning. Lalu ada juga sayur ares yang terbuat dari gedebog pohon pisang bagian dalam, sate bulayak, ayam suwir dan yang paling terkenal adalah ayam bakar Taliwang dan ikan bakar khas NTB serta plecingan.

Semua menu makanan tersebut, sangat terjangkau harganya. Seporsi nasi campur dengan aneka lauk bahkan bisa dinikmati hanya dengan lima ribu rupiah saja. Murah, bukan?

Budaya yang indah dan lestari

Mayoritas masyarakat Lombok masih berpegang teguh pada tradisi. Selama di sana, saya pernah menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad dengan suasana yang khas. Banyak makanan terhidang untuk tamu. Kemeriahannya lebih dari pada saat lebaran. Masyarakat Lombok itu ramah-ramah loh.

Setiap usai Idul Fitri, di Pantai Senggigi juga ada upacara adat yang disebut Lebaran Topat. Tapi saya paling suka menyaksikan arak-arakan penganten sunat dan Nyongkolan. Dua acara tersebut biasa diadakan di Hari Minggu. Saya bisa menyaksikan alunan gendang Beleq dari depan rumah karena arak-arakan tersebut biasanya lewat di depan rumah saya.


Banyaknya masjid

Kota Mataram dijuluki dengan nama Kota Seribu Masjid. Ini bukan cuma julukan loh. Masjid sangat mudah dijumpai di ibukota propinsi yang penduduknya mayoritas memeluk agama Islam ini. Setiap sekian ratus meter, ada masjid berdiri. Bahkan di beberapa tempat, ada dua masjid yang bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh jalan.

Sebagai seorang muslimah, hal ini tentu sangat memudahkan saya untuk beribadah apabila sedang dalam perjalanan. Kamar mandi masjid pun biasa dipakai oleh wisatawan untuk membersihkan diri usai bermain air di pantai.

Suami

Nah, ini alasan yang terakhir tapi paling penting. Yaitu keberadaan suami saya di pulau ini, hehe… Betul, saya dan suami LDR an karena saya harus mengasuh anak-anak saya yang melanjutkan sekolah di kota yang saya tinggali sekarang. Sementara itu, suami tinggal karena harus bekerja demi mencari sebongkah berlian nafkah untuk kami.

Untuk memuaskan hasrat berlibur, mengunjungi Pulau Lombok itu tak cukup sehari dua hari. Banyak lokasi wisata yang memang sangat menarik. Jika Anda tertarik setelah menyimak cerita saya, segera pesan tiket liburan ke sana ya. Dijamin Nggak rugi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates