Selasa, 30 Januari 2018

# Wisata

Janggelan, Si Hitam Yang Tak Hanya Manis


Salah satu kuliner yang saya rindukan ketika jauh dari kampung halaman adalah janggelan. Di daerah lain, sebagian orang mengenalnya dengan nama cincau.

Berbeda dengan cincau yang kadang warnanya hijau, janggelan berwarna hitam legam. Teksturnya mirip agar-agar. Saat masih utuh, dia berbentuk balok-balok besar. Bila hendak disajikan, barulah dipotong-potong sesuai selera. Ada yang dipotong agak besar, kecil, ada pula yang diserut.

Cara penyajiannya, pertama masukkan es batu terlebih dahulu, lalu janggelan yang telah dipotong-potong, gula merah cair dan terakhir santan. Janggelan tidak boleh terkena air panas karena dia bisa mencair seperti halnya agar-agar.

Dulu, janggelan hanya disajikan bersama kuah yang terdiri dari campuran gula merah dan santan serta es batu, tetapi kini bisa pula dicampur dengan sirop rasa yang lain, cappuccino misalnya. Janggelan juga biasa dipakai sebagai isian es campur.

Di Mojokerto yang tak lain adalah kampung halaman saya, ada seorang penjual janggelan yang menurut saya legendaris. Dulu saat masih kecil, saya biasa menikmati janggelan di warung tersebut bersama almarhumah ibu saya. Hampir selalu sepulang dari berbelanja di Pasar Kranggan, kami minum janggelan dulu sambil menikmati ote-ote alias bakwan sayur.

Lebih dari 20 tahun kemudian, warung tersebut masih berdiri. Saya penasaran, lalu mencoba membeli di tempat yang sama. Sambil membungkus janggelan pesanan saya, sang ibu penjual menjawab semua kekepoan saya.. Ternyata beliau adalah adik dari pemilik warung yang pertama berjualan di situ. Dan resep yang dipakainya hingga kini, adalah resep warisan dari sang kakak. Hm… Pantas, rasanya tak berubah. Janggelan di warung tersebut masih sesedap dulu.

Menikmati janggelan itu sebaiknya siang hari saat matahari terik. Terutama saat habis beraktivitas dan berkeringat. Manisnya gula merah yang dipadu dengan santan dan es batu, akan memuaskan dahaga kita. Membuat tenggorokan terasa segar dan lega. Sementara janggelan sendiri, karena kandungan seratnya yang tinggi, cukup mengenyangkan.

Minuman yang terbuat dari daun ini, dulu hanya bisa ditemui di pasar-pasar tradisional. Tetapi sekarang dia sudah naik daun. Janggelan bisa ditemui pula di gerai di sudut-sudut kota bahkan masuk dalam daftar minuman di berbagai restoran, walau dengan nama yang sudah dimodifikasi.

Si hitam manis ini, selain enak dan segar, ternyata juga memiliki banyak khasiat. Menurut salah satu artikel yang diterbitkan di supplierbubbledrinks, janggelan juga berkhasiat untuk meredakan panas dalam, menurunkan demam, mengatasi gangguan pencernaan, sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti kanker, penurun tensi dan lain-lain. Kadar seratnya yang tinggi juga bisa membantu melancarkan BAB loh.

Janggelan yang makin banyak ditemukan saat Ramadan ini, adalah minuman segar favorit saya saat musim panas. Kalau minuman segar favorit Anda apa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates