Senin, 22 Januari 2018

# Inspirasi

Rawon, Menu Andalan Kala Dompet Lagi On


Sebagai seorang ibu, saya merasa gembira luar biasa ketika masakan yang udah susah payah saya siapin, dihabiskan oleh suami dan anak-anak. Saya sih enggak terlalu mahir masak, tapi ada dong, salah satu salah dua menu andalan saya yang jadi favorit mereka.

Salah satunya adalah rawon. Masakan khas Surabaya ini juga menjadi favorit saya sejak kecil. Meskipun warna kuahnya hitam pekat karena pengaruh salah satu rempah yang dipakai, selera saya tetap tergoda kala melihatnya tersaji, hehe...

Bagi saya, rawon bukan sekedar masakan. Dia adalah kenangan. Dia adalah reward. Dia adalah bukti kasih sayang yang teramat besar dan juga lambang perjuangan seorang ibu untuk buah hatinya. Ada hubungan yang erat antara saya, Emak dan rawon. Duuuh, jadi baper ngomongin rawon, eh Emak.

Kembali ke rawon. Suatu ketika suami mengabari kalo dia sedang makan malam dengan koleganya di sebuah restoran di hotel berbintang. Menu yang dia pilih saat itu, tak lain dan tak bukan adalah menu favorit saya. Yess! Rawon. Usai makan, dia mengirim pesan ke saya melalui ponselnya, “Rawonnya, jauh lebih enak buatan Mama.”

Wuidiiiih, berasa melayang saya dapat pujian begitu, haha… *norak yo ben.


Baiklah, buat yang belum kenal gimana itu rawon, sini, saya bisikin.

Rawon adalah masakan yang terbuat dari daging sapi. Biasanya yang dipakai adalah daging sanding lamur alias daging yang mengandung lemak. Tetapi, demi alasan kesehatan, saya biasa bikin rawon dengan daging has dalam yang tanpa lemak. Sesekali aja saya tambahkan sanding lamur sedikit. Bahan lain, kol dan daun bawang prei.

Bumbu yang dipakai antara lain, bawang merah, bawang putih, lada, pala, ketumbar, jinten, garam, gula, sere, jahe, laos dan daun jeruk. Dan yang wajib ada, tentu saja kluwek alias pucung. Tanpa kluwek, bukan rawon namanya. Tanpa kluwek, rawon ibarat sambal tanpa cabe. Hampa, Kakaaak.

Cara memasaknya juga cukup mudah, walaupun agak lama. Pertama, daging direbus dulu. Sambil menunggu daging empuk, semua bumbu kecuali sere dan daun jeruk, dihaluskan dan ditumis, Daging yang sudah agak matang diangkat, lalu dipotong kecil-kecil. Rebus kembali bersama tumisan bumbu halus. Tambahkan kol, sere, jahe, laos dan daun jeruk. Kira-kira lima menit sebelum diangkat, masukkan daun bawang prei. Hidangkan rawon bersama sambal terasi yang dibubuhi tauge mini, empal sapi, tempe goreng, telur asin dan kerupuk udang.

Sedikit catatan, rawon akan lebih maknyus kalo diinapkan terlebih dahulu. Jadi, saya biasa memasaknya malam hari dan baru mulai menikmatinya untuk sarapan keesokan harinya. Mungkin karena saat itu bumbu-bumbu dalam kuahnya sudah lebih meresap ke dagingnya. Percayalah, walaupun penampakannya hitam, rasanya wuenak tenaaaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates