Jumat, 02 Februari 2018

# Inspirasi

Sehatkan Jiwa Raga dengan Berwisata


Banyak orang setuju jika berwisata bisa menyehatkan jiwa. Itu tidak salah, karena dengan berwisata pikiran bisa lepas dari masalah walau sejenak.

Pun demikian dengan saya. Sekian tahun menikah dan punya anak, kesibukan saya menjadi kurang berwarna. Jenuh sering datang karena aktivitas yang monoton. Dari pagi hingga malam, lebih banyak berkutat pada ‘urusan dalam negeri’ yang tak kunjung habis. Tak perlu disebutkan satu-satulah ya, semua ibu sudah hafal di luar kepala.

Lalu bagaimana dengan suami dan anak-anak? Sebetulnya tak jauh berbeda. Suami dengan aktivitasnya di kantor, pasti ada saatnya merasa bosan. Mungkin saja mereka harus menghadapi tekanan bos yang perfeksionis dan memenuhi permintaan klien yang kadang sulit. Sementara di saat yang sama, rekan kerja mereka belum tentu kooperatif.

Dan anak-anak, sama juga. Saat saya tanya bagaimana perasaannya ketika sepanjang hari harus berada di sekolah, jawabannya adalah, “Seneng sih, tapi…” Kata “Tapi” mengisyaratkan bahwa mereka pun menghadapi tantangannya yang juga tidak mudah. Banyaknya materi, tugas pribadi maupun kelompok, nasehat guru, bullyan teman hingga ujian tentu harus dipikirkan dan hadapi.

Maka sudah seharusnya, kita sisihkan waktu untuk merefresh pikiran agar esok lebih semangat dan makin siap menghadapi hari.

Berwisata nggak harus jauh dan berbiaya loh. Jalan-jalan pagi atau sore ke lingkungan sekitar rumah juga bisa. Kalo nggak sempat, seminggu sekali saat akhir pekan juga oke. Yang penting ke luar rumah dan melupakan rutinitas sebentar.

Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari aktivitas jalan-jalan. Dalam sebuah artikel yang dimuat di carakhasiatmanfaat.com, jalan kaki disebut bermanfaat untuk memperkuat jantung, menurunkan resiko terkena berbagai penyakit, menjaga berat badan tetap normal, membantu mencegah demensia, mencegah osteoporosis, membentuk dan memperkuat kaki dan bahu, membuat tubuh lebih berenergi dan meningkatkan kadar vitamin D.

Jalan kaki tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tapi juga kesehatan jiwa. Saat jalan-jalan, mata melihat pemandangan yang berbeda. Hijaunya daun, warna warni bunga, awan yang putih, langit biru yang luas dan panorama indah lainnya, mampu mengurangi stress. Bila stress berkurang, resiko depresi pun melayang.

Jalan kaki juga bisa mengasah kepekaan rasa. Sepanjang jalan yang dilalui, jika mau mencoba lebih peduli pada lingkungan, tak sulit kita menemukan ibu-ibu tua yang masih bekerja, kakek renta yang berkeliling menjajakan dagangannya atau anak-anak kecil yang meminta-minta.
Menyaksikan langsung kondisi masyarakat sekitar yang kurang beruntung, bisa membuat kita berpikir ulang, bahwa ternyata Tuhan sudah memberikan begitu banyak nikmat pada kita selama ini. Rasa lebih beruintung akan membuat kita lebih mudah bersyukur dan merasa lebih bahagia.

Adakalanya jalan-jalan justru menumbuhkan ide baru. Munculnya usaha baru di daerah tertentu yang kita lewati, bisa menggelitik otak kita untuk berinovasi. Mungkin kita bisa membuka usaha serupa tapi di tempat lain, atau membukanya di rumah tapi dengan menambahkan inovasi tertentu. Pikiran yang tadinya suntuk, bisa lebih hidup. Masalah yang kita pikir buntu, ternyata ada solusinya.

Nah, Pak, Bu, mari agendakan waktu untuk jalan-jalan. Bukankah sehat jiwa raga adalah kekayaan berharga?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @soratemplates