Selasa, 16 Juli 2013

# Inspirasi

Jangan Mudah Berprasangka Buruk

Pagi tadi, untuk kesekian kalinya, seorang asisten rumah tangga alias ART datang ke toko kecil saya untuk membeli pulsa. Setelah membayar sesuai harga, dia pun pulang. Saya segera mengisi pulsa ke nomor yang diberikannya lalu beberapa detik kemudian menerima notifikasi bahwa pulsa sudak terkirim ke nomor tersebut.

Tak lama berselang, si ART datang lagi.

"Bu, kata Eyang pulsanya belum masuk." Ujar si ART. Eyang adalah ortu sang majikan, yang menyuruhnya membeli pulsa.

"Tapi udah saya kirim tuh, Mbak, dan udah masuk." Kata saya, "Sudah dicek kah?"

"Kata Eyang sih sudah." Jawab si ART.

"Baik, tunggu sebentar, saya komplainkan ke agen ya, Mbak."

Saya pun segera mengirim SMS komplain ke agen, tapi mendapat jawaban sesuai notifikasi tadi, bahwa pulsa sudah berhasil terkirim. Tak ingin membuang waktu si ART, saya pun segera mengembalikan uang pembayaran yang telah diberikannya tadi.

"Mbak, saya sudah komplain, dan dapat jawaban bahwa pulsanya sudah terkirim. Tapi ini saya kembalikan uangnya. Tolong nanti dicek lagi ya, jika pulsanya memang belum masuk ya sudah, nggak apa-apa. Tapi kalo ternyata pulsanya sudah masuk, tolong Mbak bayar lagi kesini, ya?" Ucap saya sambil mengangsurkan uang kepadanya.

Si ART mengiyakan, dan dia pun kembali pulang.

Yang seperti ini cukup sering terjadi dan beberapa kali disaksikan oleh anak-anak saya. Awalnya mereka kurang puas melihat sikap yang diambil ibunya, karena mereka jelas membaca notifikasi yang masuk ke ponsel saya.

Tapi saya katakan, biarlah. Seandainya pulsa sudah masuk dan si pembeli berbohong, itu urusan dia. Tapi bila benar pulsanya belum masuk, setidaknya kita tidak merugikan pembeli. Terutama bila pembelinya 'orang kecil' seperti ART atau pekerja bangunan. Sungguh tak tega bila mereka yang harus kehilangan, mengingat beberapa ribu rupiah tentu sangat berharga bagi mereka. Jika ada pihak yang harus menanggung rugi, birlah kita saja.

Tak perlu khawatir akan kejujurannya. Lebih penting memelihara prasangka baik kita. Mereka yang berpenampilan sederhana belum tentu tidak bisa dipercaya. Yakinlah, segala yang sudah seharusnya menjadi hak kita, InsyaAllah akan tetap kembali pada kita. Kita hanya berusaha agar jangan sampai ada hak orang lain yang terbawa oleh kita secara sengaja, saat kita benar-benar sadar. Begitu yang saya katakan pada anak-anak.

Alhamdulillah, anak-anak cepat mengerti. Beruntungnya, selama ini kami lebih sering bertemu orang-orang yang baik dan jujur. Seperti pagi tadi, baru saja saya akan mulai mengerjakan hal yang lain, tiba-tiba si Mbak ART datang lagi.

"Bu, pulsanya udah masuk. Ini uangnya saya kembalikan lagi. Makasih ya, Bu..." Ujarnya sambil tersenyum lega.

Tuh kan......

2 komentar:

  1. Mbak, pulsanya belum masuk ke no hp ku... hehe :D

    BalasHapus
  2. Hey..., ada yang nongol di sini, hihi...
    Iya, maap, belum dikirim, hehe...

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates